• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

[^_^]_AsiAn j-ReVoLveR

mo download video di youtube?

Download youtube Video just copy and paste the youtube url to this box then klik download!

biografi X -Japan



PROFIL
Maaf, keterangan ini untuk sementara hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Terima kasih atas pengertiannya.

X JAPAN, formerly X, was one of the best-known and regarded bands in Japan in the 1980s and '90s. Their concept was "Psychedelic Violence- Crime of Visual Shock." They are often regarded as one of the founders of the visual-kei movement in Japan, although they were hardly the only band to dress colorfully and wildly at the time.

Their music is a strong representation of their times. Their style started out quite heavy metal although their offerings were littered with ballads as well, including the famous Art of Life, a song which is nearly half an hour long. Over time, their sound became even more varied as the band let their true talents shine.

Penulis : Sarah (2008-05-10)
BIOGRAFI
Maaf, keterangan ini untuk sementara hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Terima kasih atas pengertiannya.

It was in 1980 that childhood friends YOSHIKI and TOSHI formed a band known as Noise. Two years later, they changed their name to X and began their ascension into rock history. They began by performing at clubs and such with the help of random musicians, gathering quite the underground following in the process. They eventually had tracks on certain rock compilations, which only helped to expand their growing fan base. In 1987, they recruited HIDE, PATA, and TAIJI to complete their line-up and make it official.

The boys were a crowd favorite, but couldn't seem to find a record label interested in their music. With the money from his mother's sale of the family business, YOSHIKI created his own label, Extasy Records, and released Vanishing Vision, X's first official album. It made a large impact on the metal scene, but failed to grab Japan’s attention. However, the metal heads were so into it that Sony Records Japan took notice and gave the band a record deal.

Blue Blood was soon released and became a runaway hit. Songs like Weekend and Endless Rain swept the nation off its feet and gave the band the boost they needed. X was everywhere. Non-stop radio play, amazing record sales, and a slew of TV interviews were all it took to make X one of the most successful bands in Japanese history. Their national tours sold-out almost instantaneously and they became the first band in history to play the Tokyo Dome three nights in a row.

Needless to say, their following album, Jealousy, blew expected record sales away. Unfortunately, all the success in the world couldn't keep TAIJI in the band. He left in 1992 and was replaced by HEATH, who made fans relatively quickly. The band later switched to a different label, in hopes of reaching out overseas. However, the discovery of an American punk band named X prompted them to change their name to X JAPAN to avoid copyright and confusion issues.

The first release under the new name was 1994's Art of Life, a 29 minute album made famous for one reason: it contained only one track! The epic song delighted audiences and shot all the way to first place on the Japanese charts during its release. It has only been performed live once, caught on tape and released as ART OF LIFE 1993.12.31 TOKYO DOME.

1996 came around and X JAPAN released their final album, Dahlia. Only a handful of months later, in April of 1997, TOSHI left the band. There have been plenty of rumors as to why and many fans had a difficult time forgiving him for his departure. Soon afterwards, X JAPAN announced its disbandment. Their final concert took place at the Tokyo Dome on December 31st, 1997, forever immortalized on video as The Last Live.

Rumor has it that HIDE and YOSHIKI were planning on eventually resurrecting the band with a new singer, but that never happened seeing as HIDE died tragically in May of 1998. His death shocked the entire nation and reunited X JAPAN for one final performance: Forever Love, sung as a farewell at his funeral.

X JAPAN's material continues to sell extremely well to this day, almost ten years after their disbandment. Regarded as legends, their impact on the Japanese music scene can still be felt today through visual-kei bands and their unique looks. However, to X fans, the style will forever be known as the art of "Psychedelic Violence- Crime of Visual Shock."

Penulis : Scottie Wolfe (2008-05-16)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi AN Cafe


PROFIL
An Café adalah tipikal sebuah band Oshare kei. Penampilan mereka terlihat colourful, cute dan boyish (atau girlish). Musik mereka tidak selalu sesuai dengan image mereka, karena disamping lagu-lagu yang upbeat, poppy rock mereka juga menciptakan lagu-lagu yang lebih keras.

Materi yang dibawakan oleh An Café adalah dari lagu-lagu rock cepat dengan vokal yang berteriak dan chorus yang menarik, sebagai contoh 3p’, hingga lagu pop tentang cinta seperti ‘Hatsukoi’.


Penulis : Kay (21-02-2007)
terjemahan : Miyawaki (2007-09-16)
BIOGRAFI
An Café dibentuk pada bulan Mei 2003, dengan vokalis Miku, gitaris Bou dan bassis Kanon. Band lamanya Miku yaitu Revirii bubar di bulan April, dan meskipun band ini pada saat itu tanpa drummer, mereka sudah mulai tampil di beberapa acara. Melalui penampilannya di acara-acara bersama dengan band-band indie yang kurang dikenal, An Café mendapat sedikit publisitas. Band ini merilis dua demo-dape; Opu-ngu’ dan Uzumaki senshokutai-Hatsukoi. Keduanya terbatas dan hanya dijual pada awal pertunjukkan.

Teruki masih bersama dengan band lamanya Feathersblue kala itu, akan tetapi dia keluar dari bandnya pada bulan Agustus dan menjadi member tetap di An Café. Sisa tahun dihabiskan An Café dengan tampil di berbagai acara. Imej cute mereka dan lagu-lagu upbeatnya cukup mampu meraih banyak fans yang sangat antusias akan band ini.

Tahun 2003 menjadi tahun percobaan untuk member muda An Café, namun tahun 2004 menjadi awal karir musik mereka yang serius. Melalui sebuah perjanjian dengan Loop Ash (yang juga menjadi label untuk band-band seperti Mask dan Scissor) band ini merilis maxi single Candy Holic’ pada bulan Maret. Dalam waktu seminggu saja single tersebut meraih ranking sebagai band peringkat dua dengan penjualan terbesar di Oricon indie charts. Ini cukup mengesankan untuk sebuah band yang baru memulai debut singlenya!

An Café mengadakan one-man pertama di Takadanobaba area pada bulan Mei, dimana acara itu merupakan acara penting bagi mereka. Konser dengan tajuk “Happy Birthday Tsuyu” tersebut habis terjual dan mereka membagikan single ‘Hatsukoi secara gratis.

Beberapa bulan setelahnya adalah saat sibuk untuk An Café. Mereka melakukan banyak tur, perilisan beberapa single seperti ‘√69’, ‘Cosmos’ dan single khusus yang dirilis saat live yaitu ‘Touhikairo’ dan ‘Tourai – café-‘.Sebagai tambahan perilisannya, band ini tampil di sedikitnya enam album omnibus. Majalah Shoxx juga merilis sebuah DVD/VT yang menampilkan pertunjukkan khusus dari band ini.

Di bulan Desember, An Café menutup tahun kesuksesannya dengan menggelar sebuah tur kecil untuk one-man mereka yang diakhiri dengan penampilan di Takadanobaba area dan Yokohama aka renga hall.

Bulan Februari 2005, An Café merilis mini album pertamanya ‘Amedama rock’, dimana album tersebut berisikan kumpulan dari single mereka terdahulu. Mini-album ini diikuti pula dengan sebuah maxi single ‘Karakuri hite’ yang diluncurkan sebulan kemudian.

Musim panas 2005 mereka merilis rangkaian single trilogi, antara lain ‘Tekesuta Kousen’, ‘Escapism’ dan ‘Merrymaking’. Mereka merilis satu single dalam jangka waktu tiga bulan. Album pertama mereka ‘Shikisai moment’ dirilis bulan Nopember 2005. Ini menguntungkan bagi fans yang ingin mendengarkan lagu-lagu tersebut tapi tidak ingin membeli tiga single secara terpisah dengan hanya sebuah lagu didalamnya, semua lagu-lagu tersebut dimasukkan ke dalam album ini.

Album baru ini memperlihatkan sisi baru An Café. Lagu-lagu mereka memang masih bercirikan An Café, namun disini terlihat kalau mereka sudah sedikit dewasa sebagai band yang bereksperimen dengan membawakan gaya dan instrument barunya.

Kesuksesan album ini diikuti pula dengan perilisan empat single baru dan album lainnya di tahun 2006 dan kepopuleran band ini pun semakin bertambah.

Tahun 2007, dua pengumuman penting dibuat: pertama, mereka tampil pada Anime Convention Akon di Amerika, yang mana ini membuat banyak fans mereka begitu bahagia karena ini merupakan kesempatan besar untuk dapat bertemu dengan para personel band favorit mereka. Namun sayangnya, tak lama setelah pengumuman tersebut Bou gitaris band ini mengundurkan, hal ini tentu saja membuat sedih banyak fans. Penampilan Bou terakhir dengan bandnya diadakan pada 30 April dan tak dipastikan apakah band ini akan menemukan pengganti dan apa rencana kedepannya.

Meski demikian, kami yakin kesuksesan band ini akan terus berlanjut dan kami pun yakin bahwa Bou akan memberi kejutan untuk kita dengan karir musiknya yang baru !

Pada pertengahan Mei 2007, An Café mengumumkan formasi barunya. posisi Bou digantikan dengan gitaris lain, bukan itu saja malahan mereka juga menambah dua personel baru: yaitu gitaris Takuya dan Keyboardis Yu-ki


Penulis : Kay (07-08-2007)
terjemahan : Miyawaki (2007-09-26)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi ANTI FEMINISM





PROFIL
ANTI FEMINISM sepertinya merupakan salah satu session band paling lama yang masih aktif di dunia visual kei di Jepang yang bisa dipastikan statusnya adalah band legendaris. Dalam delapan tahun keberadaan mereka, sejak dari awal tahun 90-an, band ini sudah gonta-ganti personil hingga sekitar delapan puluh member. Dan meskipun para musisi tersebut berasal dari berbagai band yang berbeda mereka diharuskan untuk tetap memainkan stylenya AF yaitu hard punk dengan beberapa pengaruh dari musik metal.

Gaya dandanan band-bandnya berbeda-beda, perbedaannya terletak pada kostumnya yang aneh, dari gaya pakaian ala punk dengan jaket yang penuh dengan badge/kancing hingga gaya yang mencirikan visual.

Satu alasan kenapa mereka menjadi sangat digemari oleh para fansnya karena atraksinya saat manggung. Kadang-kadang vokalisnya memegang api sambil bernyanyi. Di lain waktu salah satu membernya melompat ke meja yang terbakar dan menghancurkannya. Benar-benar anarkis!!


Penulis : YURA-sama (24-11-2006)
terjemahan : Miyawaki (2007-09-12)
BIOGRAFI
Awal kisah band ini dimulai pada bulan November 1991, dengan formasi awalnya yaitu Kiyoshi (vo) (ex- Kamaitachi), Hiroshi (dr) (ex- AIDS), JILL (gu), TAPPEI (gu) dan KO・・ (ba), band ini sebelumnya memakai nama Alligator. Awalnya band ini cukup bagus karena tiket konser mereka yang diadakan di Meguro Live Station habis terjual namun mereka tidak bertahan lama. Kurang dari setahun band ini menggelar last live pada acara konser promosi untuk album omnibus band Gimmick. TAPPEI dan KO・・ dikabarkan meninggalkan dunia musik, JILL sepertinya menjadi salah satu anggotanya Anarchrist Record (lihat keterangan), dan Hiroshi bergabung dengan CASCADE hingga tahun 2002 atau lebih.

Selanjutnya Kiyoshi mengganti namanya menjadi KENZI dan mendirikan Sister’s no Future bersama dengan Tommy Dynamite sebelum ia memulai dengan The Dead Pop Stars. Sebagai tambahan, Kenzi membangun label sendiri yaitu Anarchist Record dan sepertinya itu belum cukup, ia juga membentuk ANTI FEMINISM dengan bantuan dari Takayuki (The Piass), KISAKI (MIRAGE), dan K-suke (Vasalla) pada Agustus 1998.

Band ini tampil di beberapa acara sebelum memulai acaranya sendiri, bersama dengan Piass Kantou shuukai di acara yang disebut bakuretsu toshi (Inggris : Burst City), dimana beberapa band visual kei indies tampil bersama mereka. Pada acara bakuretsu toshi ketiga band ini merilis demotape pertama Japanese NO. Setelah itu, band ini seringkali bongkar pasang personel. Dengan banyaknya perubahan band ini lebih sering memberikan kesempatan kepada musisi-musisi yang kurang dikenal seperti ARATA (ex- SKULL, k@mikaze) atau HARUKI (ex- orivia) yang setelahnya para musisi tersebut menjadi lebih dikenal.

Personel band session ini kebanyakan datangnya dari luar label Anarchist Record atau Matina. ANTI FEMINISM pun menjadi lebih terkenal di bagian utara dan barat Jepang, dengan bantuan dari seorang teman yaitu KISAKi pemilik label CD omnibus Matina Prelude yang mempromosikan ANTI FEMINISM di bagian timur Jepang. Dan proyeknya pulalah yang membantu beberapa band indie seperti ArcAdiA untuk mendapatkan kontrak dengan Matina.

Meskipun telah mempunyai banyak penggemar, melakukan perilisan berbagai CD, khususnya video yang hanya dijual terbatas. Pada bulan September 2003 band ini menghentikan acara bakuretsu toshi tanpa diketahui alasannya. Setelah merilis lima demotape yang dirilis pada saat konser, dan kemudian mereka merilis album pertama pada bulan Desember di tahun yang sama. Akhirnya, band ini bangkit kembali dengan menggelar acara di akhir tahun 2004, kali ini konser bakuretsu zetsubou toshi (burst despair city) yang dijadikan sebagai tajuk untuk one-man mereka.

Setelah lebih dari sekitar 8 tahun, band ini kemudian memutuskan untuk menjelajah ke luar negeri dengan menggelar tur two-man bersama dengan Hagakure di Eropa. Melihat pada Hagakure, jelas-jelas band ini sangat berbeda dengan ANTI FEMINISM, tapi karena persahabatan yang terjalin diantara kedua member itulah yang memutuskan mereka untuk mengadakan tur tersebut. Meskipun hal ini sulit untuk dimengerti oleh beberapa penggemar, nampaknya bukan hal yang aneh bagi ANTI FEMINISM untuk manggung bersama dengan band pop-rock, khususnya jika dilihat pada beberapa acara bakuretsu, dimana band-band yang diundang untuk tampil seperti Cuartet atau bahkan juga Milphine. Bagaimanakah reaksi yang akan diberikan para penggemarnya di Eropa dimana band tersebut akan tampil pada musim semi 2007 dengan menggelar lima pertunjukkan itu.


Penulis : YURA-sama (27-11-2006)
terjemahan : Miyawaki (2007-09-15)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi ARASHI





PROFIL
Arashi, boy band yang membawakan lagu-lagu bernuansa pop ini terkesan berbeda dibandingkan dengan group lain dibawah bendera Johnny’s Entertainment. Contohnya, grup ini memiliki nuansa rap/hip-hop dan juga rock.
Leader dari boy band ini, yang ketika itu terpilih berdasarkan jan-ken (suit Jepang). yaitu Ohno Satoshi, ia juga menyanyikan hampir semua solo-part yang penting. Dan Sakurai Sho, yang sangat berbakat, kerap menuliskan bagian rapnya sendiri.


Penulis : Anu (2007-11-07)
terjemahan : Dyne (2007-12-17)
BIOGRAFI
Arashi melakukan debut mereka di Hawaii pada tanggal 15 september. Tampil di Hawaii menjadi bagian dari “tradisi” mereka untuk beberapa tahun, sampai akhirnya “terlupakan” dikarenakan alasan yang tidak diketahui.
A.RA.SHI adalah lagu pertama yang dirilis sebagai single pada tanggal 3 November dan digunakan sebagai lagu utama untuk kejuaran bola Voli sedunia.

Dengan kesan pertama yang hebat dan menjanjikan, Arashi terus bergerak dan mengeluarkan beberapa single, yang mana dikompilasikan kedalam satu CD. Album mereka dengan judul ARASHI No.1 ICHIGOU-ARASHI wa Arashi o Yobu merupakan kesuksesan yang besar.

Pada tahun 2002 Arashi meninggalkan label lamanya Pony Canyon, dan bekerjasama dengan label barunya J-Storm yang masih terkait dengan Johnny’s Entertainment. Label baru ini memiliki waktu serta tenaga yang cukup untuk berkonsentrasi penuh pada kelanjutan karir Arashi.

ARASHI Single Collection 1999-2001 adalah sebuah album kompilasi terbaik dari Arashi yang juga merupakan rilisan pertama di bawah label baru J-Storm. Walaupun kebanyakan lagu dalam album tersebut diambil dari single-single di awal karir mereka, tetapi masih sangat memungkinkan bagi mereka untuk terus bersinar di dunia permusikan Jepang.

Berselang hanya beberapa bulan dari album kompilasi tersebut, sebuah album baru kembali diluncurkan di pasaran. Album yang berjudul Here We Go! ini menjadikan mereka makin bersinar untuk terus berkarya. Video berikutnya yang berjudul ALL or NOTHING (yang juga di rilis dalam bentuk DVD), dokumentasi tur tersebut hanya berisi klip-klip lagu yang dinyanyikan saat konser dan 5 penampilan solo dari masing-masing personil. Video tersebut mengungkapkan banyak sisi dan minat dari para pemuda tersebut, namun para fans masih saja menantikan akan dirilisnya dokumentasi tur yang berikutnya. Sayangnya, masih membutuhkan waktu yang lama sampai hal itu terjadi.

CD terbaru mereka berjudul How’s It Going? dirilis pada bulan Juli tahun 2003. Karya mereka yang satu itni dirasakan oleh publik sebagai suatu karya orisinil yang menggambarkan grup ini secara mendalam dan merupakan gebrakan terakhir yang semakin memperkuat perbedaan mereka dari boy band lainnya.

Menyusul album mereka, sebuah dokumentasi tur yang diberi tajuk How’s It Going? SUMMER CONCERT 2003 (dalam format DVD) dirilis pada tanggal 17 Desember 2003 dan terjual laris dipasaran.

Merayakan 5 tahun karirnya, jangka waktu yang mengagumkan bagi mereka untuk terus bersama-sama berbagi kesuksesan yang telah diraih, Album Iza, NOW! pun dirilis. Kemudian, mereka juga kembali merilis cd kompilasi berjudul ARASHI 5X5 pada bulan November tahun 2004 dengan pilihan-pilihan lagu hit mereka (tapi tentunya hanya dengan satu cd tidak akan dapat menampung seluruh hit mereka). Pada versi limited dari CD ini, Arashi memberikan bonus DVD, yang berisi semua PV mereka bahkan dari era awal karir mereka, yang sebelumnya dirilis oleh Pony Canyon (umumnya mereka tidak ikut menyertakan lagu-lagu single pertama). Sebagai bonus, pada album ini disertakan juga lagu Hitomi no naka no Galaxy, yang pada awalnya akan dirilis pada CD berikutnya, One.

Pada awal tahun 2005, tepatnya pada tanggal 1 Januari Arashi kembali merilis DVD tur konser:2004 Arashi! Iza, Now Tour!! Sensasional seperti biasanya, Arashi sangat senang untuk dapat memberikan para fans kesempatan untuk kembali mengingat konser mereka.

“One”, dirilis pada awal Agustus tahun 2005. album tersebut merupakan CD Arashi pertama yang mengikutsertakan rekaman lagu solo yang hanya mereka bawakan di konser solo.

Boy band yang sangat terkenal ini telah banyak melakukan berbagai pekerjaan lain, yang sangat lazim untuk dilakukan berdasarkan tradisi dunia musik pop Jepang. Mereka mengeluarkan 2 film (Pika*nchi:Life is Hard dakedo Happy dan sekuelnya-Pika**nchi Double:Life is Hard dakara Happy), dimana mereka memainkan peran yang spesifik. Selain itu, mereka juga menjadi pembawa acara di acara TV dan rekaman radio, juga berakting di beragam drama TV dan film layar lebar.

Ditahun 2007 ini mereka kembali meluncurkan album baru yang berjudul Tine pada tanggal 11 Juli. Dengan promosi dimana-mana, seperti billboard di truk dan poster yang bertebaran di seantero Jepang, dapat terlihat ekspetasi yang tinggi dari album ini.

Single berikutnya pun akan segera rilis pada bulan September tahun ini yang akan menjadi lagu utama dari drama Yamada Taro Monogatari yang didalamnya turut bermain Kazuniari Ninomiya dan Sho Sakurai, yang tak lain tak bukan, personil Arashi sendiri.



Penulis : Anu (2007-07-24)
terjemahan : Dyne (2007-12-17)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi DIR EN GREY




PROFIL

Maaf, keterangan ini untuk sementara hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Terima kasih atas pengertiannya.
From the band's formation in 1997, Dir en grey have achieved moderate popularity in their home country, but more recently they are becoming internationally recognised as their live tours now stretch to both Europe and the USA.
Dir en grey cannot simply be classified under one genre as their style has developed and evolved through the years although one can safely make the assumption that the band has always contained rock elements. With their style currently heading into more metal based compositions, Dir en grey is one band that people either love or hate as some fans prefer the Visual Kei era as opposed to the more casual era as of later years.
Penulis : Cage (2007-12-18) BIOGRAFIMaaf, keterangan ini untuk sementara hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Terima kasih atas pengertiannya.
Dir en grey's roots can be found in the independent Indies group La:Sadies in which four of the current members of the band performed before parting ways with the bassist, KISAKI. It was in early 1997 that Toshiya was formally accepted as the new bassist and the band changed their name to Dir en grey.
Their initial release MISSA was reminiscent of La:Sadies style, containing six tracks that, although attempting to progress from their usual approach, sounded typical of any Japanese Indie band. It was only with the release of JEALOUS and I’ll in 1998, when they became the first independent Japanese band to enter the Oricon singles Top 10, that they captured the attention of one of their musical inspirations, Yoshiki Hayashi of X Japan.
With Yoshiki's assistance in producing all five of Dir en grey's singles of 1999, the release of their first full-length album GAUZE showed that the band had progressed into a more individualistic style with the introduction of a 'hard rock' sound combined with 'soft rock' elements, which can be heard in such songs as Yokan. It was after the success of GAUZE that Dir en grey transformed themselves into a major act.
After parting ways with Yoshiki in 2000, the band announced (after releasing several singles) that they would be releasing a new album, MACABRE. With the release of the album, it was clear that Dir en grey had indeed progressed into a style that MACABRE was aptly named after. With lyrics that delved into the darkness of society, mass media, love and sexual obsession - usually in the most negative sense, it seemed that Dir en grey was attempting to break the mould from the 'average' band to one that would experiment with anything and everything available to them in the studio.
With MACABRE's tracklist containing songs that ranged from progressive rock, to thrash metal and with the introduction of some almost industrial elements to the backing tracks, it was a surprise when the ballad-based single, Ain't afraid to die, was released. Following the release of several prospective singles came the release of the anticipated album Kisou. Taking the same vein of MACABRE with its disturbing, experimental industrial sound, the album also showed some more prominent Western influences.
To accompany the release of the new album, Dir en grey gave their first tour outside of Japan in China, Taiwan and South Korea. In Shanghai, in particular, there was such hype surrounding the upcoming concerts that the local authorities attempted to cancel their second gig. It was only a matter of months after the release of their third album that six Ugly was released and caused quite a stir with its predominant Western themed style and controversial lyrics.
With the release of VULGAR in 2003, Dir en grey’s fan base saw a significant division. VULGAR was first performed to the public at the band's Blitz 5 Days and offered an insight to the more Western influenced sound that the band was experimenting with. VULGAR saw many fans drifting away from their sound, feeling that the band had lost its individuality in favor of a more internationally recognised style, delving further into hard rock and heavy metal.
In the March of 2005, Withering to death was released, showing that the band had progressed into more of a Western style. With the release of this album, Dir en grey achieved their first non-Asian chart position in Finland with the album reaching number 31 on the charts. With this subsequent release, the band announced their first European tour with two concerts: one in Berlin, Germany and the other in Paris, France. As proof of their popularity in Europe, both concerts sold out through mere word of mouth and internet advertisement. After their first concert in Berlin, Dir en grey also appeared at two of the most prominent festivals in Germany; Rock and Ring and Rock im Park.
Following a successful tour abroad, the band expanded their tour to the USA in early 2006, performing in Austin, New York City and Los Angeles, followed by the North American release of Withering to death. Following another tour in Germany in May and June of 2006, Kyo was hospitalised due to inflamed vocal chords. Despite two Japanese tour dates having to be cancelled, the band was allowed to join KoЯn's Family Values tour once Kyo had recovered. Once back in Japan, the band participated in the Loud Park Festival alongside such bands as Megadeth, Slayer and Children of Bodom.
For 2007 Dir en grey announced their own one-man tour through America, coinciding with the release of their sixth full-length album THE MARROW OF A BONE. This album displays the most amount of English lyrics on any of their albums to date, as well as their progression into the style of metal core. The album has received divided opinions regarding whether the band is relying too heavily on Western influences.
Following the success of their US tour, it was announced that Dir en grey would perform as the opening act for the Deftones during their summer tour. While embarking on this tour around America, a new tour schedule for the European fans was announced. 2007 signalled the first year that the band was to spread their sights from both Germany and France and hold both their own solo concerts throughout Europe and attend notable festivals such as Wacken. After the completion of their European tour, Dir en grey returned to their native country and began their DOZING GREEN tour.
To the surprise of many, the tour saw the band once again returning to Europe, only a matter of months after their summer venture. In late November, Dir en grey were the opening act for two of Linkin Park's shows at the Saitama Super Arena.
Despite the quiet nature surrounding the band's tenth anniversary, Dir en grey are set to release two greatest hit compilations on December 19th to celebrate the event. Decade 1998-2002 and Decade 2003-2007 will feature a variety of works from across their career.
As for 2008, Kaoru has announced that the band will be returning to the studio in order to begin recording a new album and has speculated that a return to Europe and America will be on the table. The band will also commence on their tour of Japan throughout May, TOUR08 DEATH OVER BLINDNESS will conclude with three shows at Shinkiba Studio Coast commencing from May 28th to the 30th.
One thing however is certain, Dir en grey will continue to experiment and delve into new styles, giving them a purely individual edge in the Japanese music scene.
Penulis : Cage (2008-03-12)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi D'espairsRay



PROFIL

Salah satu band visual-kei pertama yang mempunyai banyak fans di luar Jepang, D'espairsRay sudah beberapa kali kembali ke Eropa dan Amerika Utara untuk menyenangkan fans mereka di sana. Heavy kearah industrial gothic rock adalah keahlian mereka dengan vokal yang menggabungkan antara growl dan teriakan rendah, nada-nada melodi. Paduan musik mereka terlihat suram, walaupun sudah mulai berkurang beberapa tahun belakangan ini.
Penulis : Sarah (2007-05-14)terjemahan : ChibaRuu (2007-10-10) BIOGRAFIDibentuk pada September 1999, dengan Hizumi pada vokal, Karyu di gitar, Zero pada bass, dan Tsukasa di drum, D'espairsRay membuat pengaruh yang cepat pada dunia visual-kei. Setelah mengikuti beberapa event bersama band-band lain, termasuk live pertama mereka di Takadanobaba AREA, dan demo tape, band ini merilis single pertama, Kumo, pada akhir 2000. Pada awal tahun mereka merilis single kedua yang sekaligus juga sebagai mini album pertama, Terrors. Sebulan setelah perilisan itu, band ini kembali mengadakan live yang juga sebagai live one-man pertama mereka.
D'espairsRay menghabiskan dua tahun ke depan dengan tour, termasuk spesial tour, pertunjukan gratis di Meguro Live Station, Tokyo. Tahun 2003 mereka merilis dua single lagi : MaVERICK dan Garnet, kedua single itu menjadi favorite single bagi para fans mereka dan merupakan single terbaik mereka saat itu. Pada akhir tahun mereka berpartisipasi dalam event ‘Beauti-Fool’s Fest 03’, yang dikuti band-band lain seperti Mucc dan Merry.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2004 D'espairsRay lebih sering berada di jalanan dan di panggung. Yang mengejutkan lagi, dan membuat para fans luar negeri mereka senang, D'espairsRay tidak hanya mengadakan pertunjukan di Jepang, tetapi mereka juga mengadakannya di Eropa dengan 'D'espairs Ray World Tour 2004~Wollust ward dem Wurm gegeben~', tour ini diadakan pada akhir tahun itu.
Setelah 6 tahun mereka terbentuk, D'espairsRay merilis full album pertama, Coll:Set, pada tahun 2005. Tahun ini mereka kembali ke Eropa dengan mengadakan tour bersama Kagerou tetapi sebelumnya mereka mengadakan pertunjukkan di sebuah event di Amerika. Semua live tersebut sangat sukses dan tahun 2006 band ini kembali ke U.S.A lagi untuk mengadakan tour singkat, sekaligus merilis DVD tour mereka yang kedua, LIQUIDIZE.
Tahun 2007 mereka merilis full album kedua, Mirror, dan mengadakan beberapa tour. Fans D'espairsRay di Amerika merasa senang sekali bisa melihat live mereka pada hari kedua di acara 'J-Rock Revolution Festival', di Los Angels. Dengan fans yang menyebar di seluruh dunia, D'espairsRay menjadikan tahun 2007 sebagai salah satu tahun yang luar biasa bagi mereka dan fans mereka.

Penulis : j-R bOyZ (2009-02-04)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post

biografi Kagrra




PROFIL


Kagrra, terdiri dari 5 orang musisi muda yang berbakat: Isshi (Vokal), Akiya (Gitar), Shin (Gitar), Nao (Bass), dan Izumi (Drum). Nama band ini berasal dari bahasa Jepang “Kagura”, yang bisa diartikan sebagai tarian tradisional Jepang yang berhubungan dengan tradisi Shinto. Jadi maksud dari nama Kagrra ini sangat berhubungan erat dengan kebudayaan dan tradisi Jepang. Konsep utama dari dandanan band ini adalah estetika Jepang klasik, yang mereka kombinasikan dengan musik rock. Sebelumya, kostum dan lirik mereka berdasarkan pada pertunjukkan-pertunjukkan khusus dari sejarah kebudayaan Jepang. Walaupun beberapa tahun belakangan band ini telah mengubah dandan visual yang berat, namun ciri khas dari neo japanesque tetap ada dalam musik dan lirik mereka.
Penulis : Andi (2007-05-25)terjemahan : ChibaRuu (2007-11-09) BIOGRAFIPada tahun 1998, sebuah grup yang terdiri dari 3 musisi, Isshi, Izumi, dan Nao (vokal, drum, dan bass, berturut-turut) memutuskan untuk membentuk band. Yang dibutuhkan untuk melengkapi rencana mereka adalah gitaris, dan akhirnya mereka memasang iklan di toko musik kecil. Iklan itu dijawab oleh Akiya dan Shin, yang bergabung dengan member-member awal, membentuk CROW pada bulan Oktober 1998. Setelah bergabung dengan label key party, mereka mengikuti live gabungan dua band kembar dengan Lar~mia, dan dua band itu lebih dikenal dengan kuroi tori (burung hitam : CROW) dan shiroi tori (burung putih: Lar~mia).
Tahun 2000 mereka pindah label ke PS Company dan mengganti nama mereka menjadi Kaggra. Pada bulan Juni mereka bermain secara live menggunakan nama baru mereka untuk pertama kalinya dan merilis demo tape baru. Mini album pertama Kagrra, Nue, dirilis pada Desember, dan setelah terjual habis dengan cepat, sukses dipasaran.
Pada 3 Maret 2001 adalah tanggal yang menjadikan terobosan baru yang lain bagi sejarah Kagrra. Pada hari itu, mereka bermain dalam live one-man yang pertama di Shibuya, merilis mini album yang kedua, Sakura, dan membuka fans club resmi mereka, Auga. Sebagai tambahannya, tahun 2001, mereka merilis 4 single yang dihubungkan dengan 4 musim selama setahun. Pada September, bersama dengan Kagerou dan Due’le Quartz, mereka mengadakan tour ke Hongkong dan 3 Oktober mereka merilis mini album ketiga, Iodori, yang sangat laku di pasaran.
Rekaman live pertama Kagrra, dalam bentuk VHS tape dengan judul Fuunroku, dirilis pada 6 Maret 2002, dan tidak lebih dari sebulan kemudian mereka merilis maxi single pertama, Yume Izuru Chi. Mereka juga merilis dua maxi single, mini album, dan full album pertama mereka dengan judul Gozen pada tahun yang sama.
Mereka terus melanjutkan dengan jadwal yang padat pada tahun 2003, merilis 2 maxi single, mini album, dan dvd live pertama mereka. Pada Desember Kagrra mengadakan pertunjukkan indies terakhir dan menjadi major pada 1 Januari 2004, merubah namanya menjadi Kagrra,yang dirayakan dengan perilisan single major pertama mereka, Urei. Bulan Maret mereka merilis full album pertama dalam status major, Miyako.
Setelah merilis dvd live indies terakhir mereka pada bulan April, dan dvd yang lainnya lagi pada bulan Juli, mereka mengejutkan fans pada akhir tur musim panas mereka dengan mengumumkan perilisan dvd live lagi pada bulan November. Mereka menutup tahun dengan bermain bersama band-band lain dari label yang sama pada PS Company’s Peace and Smile Carnival Tour.
Tahun 2006 merupakan tahun gebrakan bagi band visual, memberikan mereka dorongan untuk menarik penggemar dengan beberapa dari mereka membuat lagu untuk serial anime. Chikai no Tsuki milik Kagrra, menjadi lagu pembuka untuk serial TV Kinnikuman II Yo Ultimate Muscle 2. Pada musim panas mereka melakukan tour lagi, dan sebelum tahun berakhir, mereka merilis dvd lagi, maxi single, dan sebuah photobook.
Mereka menggebrak tahun 2007 dengan merilis album baru, Shizuku, pada Febuari. Tahun ini akan menjadi saksi live pertama Kagrra di Amerika, sesuai dengan jadwal mereka untuk bermain di Festival J-Rock Revolution di Los Angeles pada bulan Mei.
Penulis : Andi (2007-05-26)terjemahan : ChibaRuu (2007-11-09)
Read More 0 komentar | Diposting oleh dai-rocK edit post
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

j-R BoyZ

  • ::About mE::
      tHe oNe Im | tHe oNe I LovE | tHe oNe Likes AsiA its all About AsiA...............
  • ::WhaT TimE iS iT::

    Youtube Yahoo Messenger Web Rank

    Download All Anime

    Label Cloud

    Blog Archive

    • ▼ 2009 (16)
      • ► Maret (1)
      • ▼ Februari (7)
        • biografi X -Japan
        • biografi AN Cafe
        • biografi ANTI FEMINISM
        • biografi ARASHI
        • biografi DIR EN GREY
        • biografi D'espairsRay
        • biografi Kagrra
      • ► Januari (8)
  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright [^_^]_ aSiAn j-ReVoLveR_ [^_^]. All rights reserved.
    Designed by FTL Wordpress Themes | Bloggerized by FalconHive.com
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top